Viralkan !!Hanya Disini , sekolah Ini DiBayar Mengunakan Sampah

Nagaqqhoki.com- Sebuah pemandagan yang tidak biasa dari sekolah ini mendesain sekolahnya dari sampah yang dikumpulkan murid-muridnya. Selain ban bekas yang dicat berwarna-warni, terdapat mural bendera Kamboja yang dibuat dari tutup botol dengan berbagai warna.

Sekolah Coconut di Taman Nasional Kirirom Kamboja ini memiliiki  65 anak .Siswa nya boleh membanyar uang Sekolahnya  mengunakan sampah bukan mengunakan uang tunai.

Sekolah itu didirikan oleh Ouk Vanday atau Si Pria Sampah. Mantan manajer sebuah hotel yang bercita-cita membangun Kamboja bebas sampah. Agen Bandarq  Berlokasi sekitar 115 kilometer dari ibu kota Phnom Penh, Vanday berkata Sekolah Coconut itu dibuka sejak satu setengah tahun lalu.

Selain memberikan pelajaran umum, Vanday juga mengajarkan pentingnya untuk mengurangi sampah. Karena itu, dia mendesain sekolahnya dari sampah yang dikumpulkan murid-muridnya.

"Saya sengaja mendesain kelas saya menggunakan sampah sehingga anak-anak memahami bahwa sampah bisa didaur ulang dengan lebih baik,"kata Vanday

Inspirasinya datang ketika dia berkeliling Kamboja, dan melihat situs wisata yang tertutup dengan sampah. Merasa terganggu,Agen Bandarq   dia membuka proyek percontohan di Phnom Penh pada 2013. Dengan optimistis, Vanday menuturkan dia berharap murid-muridnya bakal menjadi aktivis untuk memperjuangkan lingkungan di Kamboja. Dia berencana membuka Taman Kanak-kanak (TK) pada tahun depan, dengan dinding kelasnya dibuat dari botol plastik. Selain itu, dia juga berencana mengembangkan kelas hingga provinsi miskin Kampong Speu yang bisa menampung hingga 200 anak.

Di gedung dengan dihiasi ban maupun sepatu bekas, Roeun Bunthon dengan serius menulis di buku saat pelajaran bahasa Inggris. Bunthon merupakan satu dari 65 anak yang bersekolah di Sekolah Coconut di Taman Nasional Kirirom Kamboja

Adanya sekolah tersebut memberikan peluang bagi Bunthon, yang notabene pernah menjadi anak jalanan, untuk mendapat masa depan yang lebih baik.

"Saya berhenti Agen Bandarq  mengemis karena saya merasa punya kesempatan hidup yang baru," ujar Bunthon yang membayar sekolahnya menggunakan botol plastik tersebut.

 Visi Vanday termasuk mengagumkan di negara di mana plastik dan botol dilempar keluar tanpa pikir panjang. Banyak di antaranya teronggok di pantai sehingga merusak keindahannya. Kementerian Lingkungan dalam laporannya menyatakan, masyarakat Kamboja membukukan 3,6 juta ton sampah sepanjang 2017.

Juru bicara kementerian Neth Pheaktra berkata, hanya 11 persen yang bisa didaur ulang. Sementara sisanya dibawa ke tempat penampungan akhir. Tempat penampungan yang makin menggunung memberikan masalah mulai dari gas metana yang bisa menciptakan kebakaran hingga polusi.