Meski demikian, Dilansir dari laman kumparan.com, penyerbuan sempat dilakukan pada Kamis (10/5) pagi, karena 10 napi teroris masih bertahan di dalam rutan dengan senjata hasil rampasan. 5 kali bunyi ledakan dan beberapa suara tembakan terdengar. Tak lama, 10 napi terorisme yang tersisa langsung menyerahkan diri.
Adalah tim penyerbu dari Korps Brimob, termasuk Satuan 1 (Sat-1) Gegana yang membuat para napi teroris ciut nyali. Penyerbuan sudah disiapkan dilakukan saat fajar menyingsing setelah ultimatum terakhir dilakukan.
⠀
“Pada fajar pagi ini, dalam batas waktu yang kita tentutan untuk melakukan serbuan, mereka menyerah tanpa syarat, dan mereka satu persatu keluar dari lokasi mereka. 145 Dari 155 keluar dan menyerah tanpa syarat,” kata Menko Polhukam Wiranto di Mako Brimob.
Setelah semua napi teroris menyerah, tugas tim penyerbu selesai. Mereka telah bersiaga dengan senjata lengkap sejak Selasa (8/5).
Sosok itu adalah Briptu Christeel Racheltania Philip yang merupakan anggota tim antiteror Korps Brimob. Rachel terlihat tersenyum setelah misi penyerbuannya selesai.
Briptu Rachel bukan polisi sembarangan. Dia memiliki kemampuan lengkap sebagai pasukan antiteror, termasuk menjinakkan bom. Rachel sehari-hari berdinas di Gegana.
Berbagai penugasan telah dia jalani. Wanita yang hobi terjun payung itu telah bergabung menjadi anggota Brimob sejak tahun 2009. Setelah lulus Sepolwan, Rachel langsung bergabung di tim Gegana.
Di luar tugas, Briptu Rachel juga tergabung dalam band D’Brims yang beranggotan semua anggota Brimob. Rachel menjadi vokalis D’Brims.
0 komentar:
Posting Komentar