"Membaca dan merespon harapan publik, banyak memang yang berharap Demokrat dan Gerindra bisa jalan bareng di Pilpres 2019 nanti. Pertemuan dan komunikasi ini adalah jalan penjajakan ke arah sana,"ujar Jansen ketika dihubungi, Selasa (22/5).
Dengan bersatunya dua partai berplatform nasionalis ini diharapkan bisa membuat Indonesia menjadi lebih baik dari kondisi saat ini. Tak hanya itu, efek Pemilu Malaysia juga diharapkan bisa menular ke Indonesia ketika koalisi oposisi Pakatan Harapan pimpinan Mahathir Mohamad berhasil mengalahkan bandarq kedigdayaan Barisan Nasional yang telah berkuasa di Malaysia selama 61 tahun.
"Apalagi pascahasil Pemilu di Malaysia kemarin, di berbagai saluran media sosial banyak memang kami baca yang berharap jika di Malaysia bisa lahir koalisi Pakatan Harapan (Alliance of Hope), hal yang sama juga harusnya bisa terjadi di Indonesia ini dengan berkoalisinya Demokrat dan Gerindra," kata dia.
Dengan demikian, ia meminta semua pihak termasuk publik, bisa lebih bersabar sembari menanti kejutan-kejutan yang akan terjadi di hari-hari ke depan. Sebagai partai yang pernah berkuasa selama 10 tahun, pihaknya menangkap apa yang menjadi keluhan rakyat selama ini.
"Publik mungkin berharap di tengah kondisi Negara yang tidak baik ini harusnya Pak SBY dan Prabowo bisa bersatu. Komunikasi dan pertemuan ini adalah jalan pembuka ke arah sana. Kita tunggu saja," pungkasnya.
Sebelumnya, secara diam-diam, Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Pemenangan Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu dengan Ketua Tim Pemenangan sekaligus Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga Uno pada Jumat (18/5) malam. Keduanya bertemu membicarakan kerjasama kedua partai dan membuka peluang koalisi di Pemilu 2019 mendatang.
Padahal, Demokrat juga gencar melakukan lobi dan komunikasi politik kepada Jokowi. Puncaknya, Jokowi diundang di acara Rapimnas Partai Demokrat di Sentul, Bogor, beberapa waktu lalu.
0 komentar:
Posting Komentar